Senin, 16 Oktober 2017

komunikasi persuasif



TUGAS 2
KOMUNIKASI PERSUASIF


Oleh  :  Siti Aisyah (1A214327) (4EA26)

Dalam tugas softskill yang diberikan saya akan menganalisis iklan layanan masyarakat yang berjudul “sampah” dimana iklan ini saya akses melalui akun youtube, pada hari Minggu 15 Oktober 2017, pukul 20.00 WIB, berikut ini merupakan link yang dapat di akses https://www.youtube.com/watch?v=dQJsMiLV9Y4
dalam iklan tersebut digambarkan bahwa setiap hari kita dapat dengan mudahnya membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan darimana sebelumnya sampah yang kita buang itu berasal dan dampak apa yang dapat terjadi dari sampah tersebut, berikut ini merupakan asal dari beberapa sampah yang setiap hari kita buang sembarangan :
1.      Dari 18 juta ton minyak mentah diproduksi untuk membuat botol kemasan untuk air mineral, sedangkan di Indonesia kekurangan 448 ribu barel per hari.
2.      Dari 170 ribu sampah styrofoam per hari, hanya 1,15% yang didaur ulang dan sisanya bertebaran selamanya sebab styrofoam tidak terurai.
3.      Dari 1,3 miliyar ton pangan diseluruh dunia terbuang percuma, sedangkan setiap 5 detik orang dapat meninggal akibat kelaparan.
4.      Dari 220 ribu ton sampah dihasilkan oleh kertas, namun 17 batang pohon ditebang untuk membuat 1 ton kertas.
Maka dari masalah keteledoran kita sebagai masyarakat dalam hal membuang sampah secara sembarangan dapat membuat tiap detik orang meninggal karena kelaparan, minyak bumi terhamburkan, berjuta hektare hutan bertumbangan dari semua hal itu masihkan kita membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan akibatnya ? ayo mulai sekarang jaga, lindungi dan selamatkan bumi kita, karena menjaga kebersihan lingkungan itu mudah untuk dilakukan dengan tidak membuang sampah sembarangan “save the earth, keep our environment clean is easy”
 Dimana dalam iklan tersebut merupakan iklan yang bersifat persuasif dan bertujuan untuk mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu agar tidak membuang sampah secara sembarangan. Dalam iklan layanan masyarakat tersebut saya akan menganalisis dengan melihat dari sisi perilaku kognitif dan perilaku afektif.
1.      Perilaku Kognitif, yaitu perilaku dimana individu mencapai tingkat "tahu" pada objek yang diperkenalkan. Dari iklan ini dapat diketahui bahwa dalam diri setiap individu sebenarnya sudah mengetahui bahwa dari membuang sampah sembarangan akan menghasilkan dampak yang buruk, tapi karena faktor dari dalam diri setiap individu kurang perduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan, dan malas untuk membawa sampah yang digunakan sampai pada tempat sampah yang disediakan dan faktor lingkungan sekitar yang tidak perdulli akan kebersihan menjadikan tiap diri individu egois dengan keadaan sekitarnya.
2.      Perilaku Afektif, yaitu perilaku dimana individu mempunyai kecenderungan untuk suka atau tidak suka pada objek. Dari iklan ini saya sangat setuju untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena dampaknya pun sangat buruk bagi diri sendiri, sekitar, lingkungan dan bahkan bagi bumi ini. Dengan adanya iklan ini semoga masyarakat mempunyai kesadaran masing-masing untuk tidak membuang sampah sembarangan adar dapat menjadi lebih disiplin dan peduli terhadap lingkungan sekitar, dan lingkungan tempat tinggalnya, agar bumi ini selalu terjaga dan bisa diselamatkan dari sampah-sampah yang berserakan dimana-mana.
Selain dari iklan yang saya akses diakun youtube, sayapun menemukan dampak dari maraknya sampah yang dibuang sembarangan oleh setiap orang, berita tentang kebiasaan buruk dalam membuang sampah ini dapat saya akses melalui link berikut : https://www.rayapos.com/dampak-negatif-dari-kebiasaan-buruk-membuang-sampah-sembarangan/
pada hari Minggu, 15 Oktober 2017, pukul 22.00 WIB. Dari berita tersebut ada beberapa dampak buruk dari akibat membuang sampah sampah sembarangan, diantaranya yaitu :
1.      Menimbulkan bau Busuk (pencemaran udara), ditempat umum seperti taman, jalan dan tempat rekreasi, sampah yang berserakan, jelas berpengaruh ketika orang sedang beristirahat sambil menikmati alam. Hal ini diakibatkan bau yang timbul dari sampah tersebut.
2.      Dapat Menyebabkan Banjir, sampah yang setiap harinya kita buang di sungai dan selokan, walaupun hanya sedikit, tapi lama kelamaan akan menumpuk dan mengakibatkan penumpukan di gorong-gorong dan bendungan sungai. Pada gilirannya, penumpukan yang terjadi akan menghambat aliran sungai dan mengakibatkan air sungai meluap. Alhasil terjadilah banjir.
3.      Menimbulkan Penyakit, sampah yang menumpuk tanpa ada tindakan selanjutnya, akan mengalami pembusukan dan menjadi sarang nyamuk untuk bertelur, sehingga yang dirugikan masyarakat itu sendiri. Penyakit yang ditimbulkan yaitu demam berdarah, gangguan pernapasan, gatal-gatal dll.
4.      Dapat mencemari Air (Sungai dan Laut), sampah yang dibuang di sungai selain mengakibatkan banjir, juga mengakibatkan pencemaran air, baik dari warna, bau dan rasa dari air tersebut. Adapun sampah yang dibuang ke laut ini dampaknya sangat besar dan sangat merugikan bagi masyarakat, antara lain:
v  Mencemari air laut
v  Mengganggu ekosistem laut
v  Pantai yang bersih dan terlihat indah akan menjadi kotor akibat sampah tersebut
5.      Penyebab Sampah Sulit Dikelola, berbagai hal yang dapat menjadikan sampah sulit untuk dikelola dengan baik yakni :
v  Pesatnya perkembangan teknologi, lebih cepat dari kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memahami masalah persampahan
v  Meningkatnya tingkat hidup masyarakat yang tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang persampahan
v  Meningkatnya biaya operasi, pengelolaan dan konstruksi di segala bidang termasuk bidang persampahan
v  Kebiasaan pengelolaan sampah yang tidak efisien, tidak benar, menimbulkan pencemaran air, udara dan tanah, sehingga juga memperbanyak populasi vector pembawa penyakit seperti lalat dan tikus
v  Kegagalan dalam daur ulang maupun pemanfaatan kembali barang bekas juga ketidakmampuan masyarakat dalam memelihara barangnya sehingga cepat rusak, ataupun produk manufaktur yang sangat rendah mutunya, sehingga cepat menjadi sampah
v  Semakin sulitnya mendapatkan lahan sebagai Tempat Tembuangan Akhir (TPA) sampah, selain tanah serta formasi tanah yang tidak cocok bagi pembuangan.
Sumber :