TUGAS
2
KOMUNIKASI
PERSUASIF
Oleh : Siti Aisyah (1A214327) (4EA26)
Dalam tugas
softskill yang diberikan saya akan menganalisis iklan layanan masyarakat yang
berjudul “sampah” dimana iklan ini saya akses melalui akun youtube, pada hari
Minggu 15 Oktober 2017, pukul 20.00 WIB, berikut ini merupakan link yang dapat di
akses https://www.youtube.com/watch?v=dQJsMiLV9Y4
dalam iklan tersebut digambarkan bahwa setiap hari kita
dapat dengan mudahnya membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan darimana
sebelumnya sampah yang kita buang itu berasal dan dampak apa yang dapat terjadi
dari sampah tersebut, berikut ini merupakan asal dari beberapa sampah yang
setiap hari kita buang sembarangan :
1.
Dari
18 juta ton minyak mentah diproduksi untuk membuat botol kemasan untuk air
mineral, sedangkan di Indonesia kekurangan 448 ribu barel per hari.
2.
Dari
170 ribu sampah styrofoam per hari, hanya 1,15% yang didaur ulang dan sisanya
bertebaran selamanya sebab styrofoam tidak terurai.
3.
Dari
1,3 miliyar ton pangan diseluruh dunia terbuang percuma, sedangkan setiap 5
detik orang dapat meninggal akibat kelaparan.
4.
Dari
220 ribu ton sampah dihasilkan oleh kertas, namun 17 batang pohon ditebang
untuk membuat 1 ton kertas.
Maka dari masalah keteledoran kita sebagai masyarakat
dalam hal membuang sampah secara sembarangan dapat membuat tiap detik orang
meninggal karena kelaparan, minyak bumi terhamburkan, berjuta hektare hutan
bertumbangan dari semua hal itu masihkan kita membuang sampah sembarangan tanpa
memikirkan akibatnya ? ayo mulai sekarang jaga, lindungi dan selamatkan bumi
kita, karena menjaga kebersihan lingkungan itu mudah untuk dilakukan dengan
tidak membuang sampah sembarangan “save
the earth, keep our environment clean is easy”
Dimana dalam iklan
tersebut merupakan iklan yang bersifat persuasif dan bertujuan
untuk mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan
perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu agar tidak membuang sampah secara sembarangan.
Dalam iklan layanan masyarakat tersebut saya akan menganalisis dengan melihat
dari sisi perilaku kognitif dan perilaku afektif.
1.
Perilaku
Kognitif, yaitu perilaku dimana individu mencapai
tingkat "tahu" pada objek yang diperkenalkan. Dari iklan ini dapat diketahui bahwa dalam diri setiap
individu sebenarnya sudah mengetahui bahwa dari membuang sampah sembarangan
akan menghasilkan dampak yang buruk, tapi karena faktor dari dalam diri setiap
individu kurang perduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan, dan
malas untuk membawa sampah yang digunakan sampai pada tempat sampah yang
disediakan dan faktor lingkungan sekitar yang tidak perdulli akan kebersihan
menjadikan tiap diri individu egois dengan keadaan sekitarnya.
2.
Perilaku
Afektif, yaitu perilaku dimana individu mempunyai
kecenderungan untuk suka atau tidak suka pada objek. Dari iklan ini saya sangat setuju untuk tidak membuang
sampah sembarangan, karena dampaknya pun sangat buruk bagi diri sendiri,
sekitar, lingkungan dan bahkan bagi bumi ini. Dengan adanya iklan ini semoga
masyarakat mempunyai kesadaran masing-masing untuk tidak membuang sampah
sembarangan adar dapat menjadi lebih disiplin dan peduli terhadap lingkungan
sekitar, dan lingkungan tempat tinggalnya, agar bumi ini selalu terjaga dan
bisa diselamatkan dari sampah-sampah yang berserakan dimana-mana.
Selain dari
iklan yang saya akses diakun youtube, sayapun menemukan dampak dari maraknya
sampah yang dibuang sembarangan oleh setiap orang, berita tentang kebiasaan
buruk dalam membuang sampah ini dapat saya akses melalui link berikut : https://www.rayapos.com/dampak-negatif-dari-kebiasaan-buruk-membuang-sampah-sembarangan/
pada hari Minggu, 15 Oktober 2017, pukul 22.00 WIB. Dari
berita tersebut ada beberapa dampak buruk dari akibat membuang sampah sampah
sembarangan, diantaranya yaitu :
1.
Menimbulkan
bau Busuk (pencemaran udara), ditempat umum seperti taman, jalan dan
tempat rekreasi, sampah yang berserakan, jelas berpengaruh ketika orang sedang
beristirahat sambil menikmati alam. Hal ini diakibatkan bau yang timbul dari
sampah tersebut.
2.
Dapat
Menyebabkan Banjir, sampah yang setiap harinya kita buang di sungai dan selokan, walaupun
hanya sedikit, tapi lama kelamaan akan menumpuk dan mengakibatkan penumpukan di
gorong-gorong dan bendungan sungai. Pada gilirannya, penumpukan yang terjadi
akan menghambat aliran sungai dan mengakibatkan air sungai meluap. Alhasil
terjadilah banjir.
3.
Menimbulkan
Penyakit, sampah yang menumpuk tanpa ada tindakan selanjutnya, akan mengalami
pembusukan dan menjadi sarang nyamuk untuk bertelur, sehingga yang dirugikan
masyarakat itu sendiri. Penyakit yang ditimbulkan yaitu demam berdarah, gangguan
pernapasan, gatal-gatal dll.
4.
Dapat
mencemari Air (Sungai dan Laut),
sampah yang dibuang di sungai selain mengakibatkan banjir, juga
mengakibatkan pencemaran air, baik dari warna, bau dan rasa dari air tersebut.
Adapun sampah yang dibuang ke laut ini dampaknya sangat besar dan sangat
merugikan bagi masyarakat, antara lain:
v Mencemari air laut
v Mengganggu ekosistem laut
v Pantai yang bersih dan terlihat indah akan menjadi kotor akibat sampah tersebut
5.
Penyebab Sampah Sulit Dikelola, berbagai hal yang dapat menjadikan
sampah sulit untuk dikelola dengan baik yakni
:
v Pesatnya perkembangan teknologi, lebih cepat dari kemampuan masyarakat
untuk mengelola dan memahami masalah persampahan
v Meningkatnya tingkat hidup masyarakat yang tidak disertai dengan
keselarasan pengetahuan tentang persampahan
v Meningkatnya biaya operasi, pengelolaan dan konstruksi di segala bidang
termasuk bidang persampahan
v Kebiasaan pengelolaan sampah yang tidak efisien, tidak benar,
menimbulkan pencemaran air, udara dan tanah, sehingga juga memperbanyak
populasi vector pembawa penyakit seperti lalat dan tikus
v Kegagalan dalam daur ulang maupun pemanfaatan kembali barang bekas juga
ketidakmampuan masyarakat dalam memelihara barangnya sehingga cepat rusak,
ataupun produk manufaktur yang sangat rendah mutunya, sehingga cepat menjadi
sampah
v Semakin sulitnya mendapatkan lahan sebagai Tempat Tembuangan Akhir (TPA)
sampah, selain tanah serta formasi tanah yang tidak cocok bagi pembuangan.
Sumber :